Gigi geraham bungsu ketika mengalami sakit biasanya yang menjadi penyebabnya adalah impaksi atau kondisi dimana gigi mengalami pertumbuhan posisi yang tidak normal. Kondisi ini biasanya menimbulkan rasa nyeri, bengkak pada area di gusi, sakit kepala dan bisa saja dapat menyebabkan kesulitan dalam membuka rahang. Hal tersebut sering kali terjadi akibat tidak ada ruang untuk gigi bungsu tumbuh di rongga mulut. Namun, tidak semua gigi bungsu harus mengambil langkah operasi. Dokter gigi harus melakukan sebuah pemeriksaan kondisi gigi dan mulut pasien untuk melihat bagaimana keadaan gigi bungsu. Untuk melihat posisi mahkota dan akar gigi bungsu tersebut, maka perlu ronsen foto berupa panoramik atau CBCT (Cone Beam Computed Tomography).
Baca juga : Kenali penyebab gigi menghitam.
Apa saja kelebihan dari pemeriksaan CBCT?
Teknologi semakin canggih dan berkembang membuat dokter gigi mudah dalam melihat posisi gigi impaksi lebih akurat dan juga tepat sasaran. CBCT adalah alat pada bidang radiologi khususnya kedokteran gigi yang fungsinya untuk membantu melakukan diagnosis suatu kelainan atau penyakit.
Hasil foto panoramik dan periapikal akan membuat sebuah gambaran dua dimensi, sehingga tidak bisa mengetahui seberapa ukuran asli dari gigi atau area yang diperiksa. Sedangkan pemeriksaan CBCT yang memberikan gambaran tiga dimensi, sehingga dokter gigi mendapatkan ukuran asli dari gigi atau bagian yang diperiksa. Kelebihan CBCT untuk evaluasi gigi bungsu, antara lain:
- Tidak menimbulkan rasa nyeri
- Dosis paparan lebih rendah
- Dapat membuat gambaran tiga dimensi yang dapat dilihat disegala sisi dan arah
- Menghasilkan gambaran yang lebih akurat
- Dapat merencanakan tindakan operasi gigi bungsu secara efektif
- Tersedianya fasilitas untuk mengukur berapa panjang lengkung rahang dan derajat kemiringa rahang
- Mencegah timbulnya tumpang tindih.
Selain itu hasil dari citra 3D CBCT dapat direkonstruksi sesuai dengan area yang dibutuhkan, salah satu contohnya yaitu dapat memperlihatkan posisi area akar gigi bungsu dan hubungannya terhadap struktur anatomi di sekitarnya seperti sinus maksilaris atau syaraf lebih akurat. Informasi yang kita peroleh dari hasil pencitraan 3D dapat juga membantu dokter gigi untuk membuat sebuah susunan rencana perawatan sebelum adanya tindakan operasi gigi bungsu.
Jika masih merasakan nyeri, bengkak di gusi, sakit kepala sampai kesulitan membuka rahang, tidak perlu merasa panik, segerakan lakukan konsultasi mengenai kondisi anda ke Dokter Gigi. Konsultasikan terlebih dahulu ketika melakukan pemeriksaan kepada dokter sebelum menjalani prosedur CBCT. Beritahu kepada dokter, gejala yang timbul, maupun obat dan suplemen yang sering konsumsi. Selain itu, Anda wajib memberitahu dokter jika sedang masa kehamilan.