Nekrosis pulpa terjadi ketika jaringan pulpa di dalam gigi mati. Biasanya disebabkan oleh infeksi yang berkembang ketika bakteri memasuki pulpa melalui rongga atau retakan. Menyikat gigi dua kali sehari, membersihkan gigi dengan benang secara teratur, dan mengunjungi dokter gigi secara rutin dapat membantu mencegah infeksi atau mengobatinya sebelum menyebabkan nekrosis.
Apa itu nekrosis pulpa?
Nekrosis pulpa terjadi ketika jaringan terdalam gigi (pulpa) mati. Jaringan pulpa berada di bawah email gigi yang keras dan meluas hingga ke akar. Terdiri dari pembuluh darah, saraf, dan jenis sel lain yang membantu menjaga kesehatan gigi.
Bagaimana nekrosis pulpa berkembang?
Ketika gigi berlubang atau retak, bakteri dapat masuk ke dalam pulpa dan menyebabkan peradangan (pulpitis). Gigi memiliki kemampuan untuk pulih sendiri dari pulpitis. Namun jika tidak ditangani, pulpitis pada akhirnya akan menyebabkan nekrosis pulpa. Tahapannya antara lain:
- Pulpitis reversibel: Gigi dapat sembuh dengan sendirinya jika dokter gigi memperbaiki dan menambalnya.
- Pulpitis irreversibel: Peradangan berlanjut dan gigi tidak dapat sembuh dengan sendirinya.
- Nekrosis pulpa: Jaringan pulpa mati.
- Infeksi juga dapat menyebar melampaui pulpa hingga ke rahang, leher, dan dada jika tidak diobati. Kondisi ini bisa menjadi sangat serius.
Seberapa umumkah nekrosis pulpa?
Nekrosis pulpa adalah kondisi umum, namun tidak diketahui secara pasti seberapa sering hal ini terjadi. American Association of Endodontists memperkirakan ada 15 juta prosedur saluran akar yang dilakukan setiap tahunnya.
Apa penyebab nekrosis pulpa?
Penyebab paling umum adalah gigi berlubang. Kebanyakan orang akan mengalami gigi berlubang pada suatu saat dalam hidup mereka. Jika tidak dideteksi dan diperbaiki, hal ini dapat memungkinkan bakteri masuk ke dalam pulpa. Penyebab lainnya antara lain:
- Gigi retak: Retakan pada gigi dapat menjadi jalan masuknya bakteri ke dalam pulpa.
- Prosedur gigi: Prosedur gigi yang berulang kali atau tidak berhasil dapat membuat gigi lebih rentan terhadap nekrosis pulpa.
- Trauma: Cedera pada gigi dapat menyebabkan pulpa terbuka. Hal ini juga dapat mempengaruhi suplai darah ke pulpa, menyebabkan kematian jaringan.
- Enamel gigi yang aus: Ini bisa jadi akibat menyikat gigi atau menggeretakkan gigi secara agresif . Area yang aus dapat memungkinkan bakteri masuk ke gigi.
Bagaimana nekrosis pulpa didiagnosis?
Jika dokter gigi smencurigai adanya pulpa yang terinfeksi, kemungkinan besar mereka akan merujuk ke dokter gigi endodontik . Ini adalah dokter gigi yang khusus menangani masalah gigi yang mempengaruhi pulpa. Dokter gigi dan ahli endodontik menggunakan tes berikut untuk mendiagnosis nekrosis pulpa:
- Pengujian pulpa listrik: Dalam tes ini, instrumen mengirimkan denyut listrik kecil ke gigi. Jika Anda bisa merasakan rangsangannya, berarti pulpa gigi Anda masih hidup. Pada nekrosis pulpa, Anda tidak akan merasakan denyut listrik.
- Tes panas atau dingin: Ini melibatkan menyentuh gigi dengan zat panas atau dingin. Dokter gigi mungkin juga menanyakan sensitivitas yang Anda alami saat makan atau minum.
- Mengetuk gigi: Dokter gigi akan menilai respons Anda terhadap ketukan lembut pada gigi dengan suatu instrumen.
- Sinar-X: Rontgen gigi memungkinkan dokter gigi melihat struktur gigi dan rahang Anda. Gambar mungkin menunjukkan cacat pada gigi atau pulpa yang terinfeksi.
Penatalaksanaan dan Pengobatan
Bagaimana pengobatan nekrosis pulpa?
Setelah jaringan pulpa mati, dokter gigi harus mengangkatnya. Hal ini akan mencegah infeksi menyebar dan menyebabkan kerusakan lebih lanjut. Pilihan pengobatan meliputi:
- Perawatan saluran akar: Dokter gigi umum dan ahli endodontik melakukan perawatan saluran akar. Mereka membuang kotoran di dalamnya, membersihkan akarnya, lalu mengisi dan menutup saluran akar yang kosong. Setelah gigi Anda sembuh selama beberapa minggu, dokter gigi biasanya akan menutup gigi Anda dengan mahkota gigi .
- Pencabutan gigi: Ini adalah pencabutan gigi Anda. Diskusikan dengan dokter gigi mengenai pilihan Anda pasca pencabutan untuk mengganti gigi dengan implan gigi atau jembatan gigi .
Dokter gigi atau ahli endodontik mungkin juga meresepkan antibiotik untuk membantu mencegah penyebaran infeksi, terutama jika Anda harus menunggu prosedur. Tapi ini bukanlah pengobatan utama.
Apa saja kemungkinan komplikasi dari nekrosis pulpa?
Komplikasi terjadi ketika infeksi pada pulpa menyebar. Jika sampai ke ujung akar dapat menimbulkan kantong nanah ( abses ) yang sangat nyeri.
Komplikasi lain termasuk:
- Angina Ludwig, infeksi pada jaringan lunak di bawah lidah dan leher.
- Mediastinitis, infeksi pada ruang sekitar organ di dada.
- Osteomyelitis rahang, infeksi pada tulang rahang.
Nekrosis Gigi dapat dicegah dengan kontrol berKala ke dokter gigi sehingga dokter gigi dapat mendeteksi dini permasalahan gigi yang dapat muncul di kemudian hari. Yuk segera kontrol berkala ke Kala Dental Studio.