Gigi geraham bungsu pada tahap pertumbuhan nya sering mengalami masalah, yang disebut dengan istilah impaksi. Pada gigi geraham bungsu yang mempunyai masalah impaksi total atau tidak timbul sama sekali, bisa terkena kista dentigerous. Artikel ini akan membahas mengenai kista dentigerous pada gigi bungsu.

Mengapa kista dentigerous timbul?

Kista dentigerous timbul akibat dari menumpuknya cairan di atas gigi yang tidak mempunyai fase erupsi. Namun, penyebab dari penumpukan cairan ini belum dapat diketahui secara pasti. 

Kista dentigerous bisa terjadi pada siapa saja, terutama bagi yang berusia 20 hingga 30an. Kista dentigerous yang timbul dengan ukuran yang kecil biasanya tidak terlalu memunculkan gejala. Namun, jika kista tumbuh lebih dari 2 cm, maka yang terjadi adalah muncul pembengkakan di area wajah yang disertai atau tidak disertai rasa sakit, serta gigi menjadi lebih sensitif. 

Baca juga : Cara Mengatasi Gigi Sensitif Ibu Hamil

Cara Mengobati Kista pada Gigi Geraham Bungsu

Pada kista dentigerous, dengan mengonsumsi obat mungkin saja gejala yang muncul akan reda sesaat, tetapi penyakit tetap ada. Oleh karena itu, cara yang tepat untuk mengobati kista yaitu dengan prosedur pembedahan. Berikut penjelasannya: 

Enukleasi

Enukleasi adalah prosedur medis yang sering dilakukan dalam mengatasi kista dentigerous, sekaligus melakukan sebuah prosedur pencabutan pada gigi geraham bungsu. Untuk mengetahui apakah saat mengambil tindakan enukleasi ada efek samping atau kekhawatiran yang muncul, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter yang menangani.

Marsupialisasi

Marsupialisasi adalah sebuah prosedur yang melibatkan pemotongan kista dan pada akhirnya isi kista bisa dengan mudah dikeluarkan. Setelah cairannya dikeluarkan, selanjutnya dinding yang terdapat pada kista dijahit dan ditutup kembali. Gunanya untuk mencegah kista tidak tumbuh kembali di area tersebut. Tindakan ini dipilih jika cara enukleasi tidak bisa dilakukan, dan pencabutan gigi pada kista yang lebih besar berisiko terhadap terjadinya kerusakan saraf dan struktur anatomi jaringan sekitar. 

Bisakah Dicegah?

Meskipun kista dentigerous tergolong ringan, tetapi jika tidak ditangani lebih lanjut, maka dapat menyebabkan komplikasi yang lebih parah. 

Bahkan dengan kista dentigerous yang kecil sekalipun dan tidak ada timbul apapun, penting untuk tetap melakukan prosedur pengangkatannya. Dengan dibiarkan tanpa adanya tindakan perawatan yang benar, kondisi ini bisa menimbulkan berbagai macam masalah yang akan datang, seperti timbulnya infeksi, gigi tanggal pada struktur nya, fraktur rahang, hingga terbentuknya penyakit tumor ameloblastoma. 

Tentu saja, untuk mencegah kista muncul pada gigi geraham bungsu, maka perlu pemeriksaan rutin ke dokter gigi paling tidak enam bulan sekali. Tujuannya adalah agar keadaan gigi dan mulut dari waktu ke waktu terpantau, sehingga jika terlihat munculnya semacam kelainan, bisa langsung diambil tindakan sebelum terjadi komplikasi.

Kemudian, untuk mencegah terjadinya kista pada gigi geraham bungsu, Anda harus selalu menjaga kebersihan gigi dan mulut. Rajin dalam menyikat gigi 2 kali sehari menggunakan Fluoride di dalam pasta gigi.

Selanjutnya gunakan benang gigi atau dental floss dengan cara yang tepat setidaknya sekali dalam sehari yang berfungsi membersihkan sela-sela gigi yang tidak dapat dijangkau oleh bulu sikat gigi. Selain itu, kurangi makanan dan minuman manis yang dapat merusak gigi.

Itulah penjelasan mengenai kista gigi geraham bungsu. Dengan rajin menjaga kesehatan gigi, maka gigi akan jauh lebih sehat, bersih, serta penyakit kista dapat dihindari. Jika Anda mengalami hal ini, Anda bisa berkunjung ke klinik kami Kala Dental Studio agar kista gigi Anda dapat teratasi dengan baik.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *