Efek samping perawatan ortodontik 

Efek samping perawatan ortodontik  Efek samping perawatan ortodontik 

Dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut, perawatan ortodontik, baik dengan alat ortodontik lepasan maupun cekat, semakin populer. Sebelum memutuskan untuk menjalani perawatan ortodonti, Anda harus mempertimbangkan potensi efek samping dari prosedur ini, seperti halnya prosedur medis lainnya. Efek samping yang sering terjadi selama perawatan ortodonti akan dibahas dalam artikel ini. 

Efek samping yang paling umum yang dialami pasien yang menjalani perawatan ortodonti adalah ketidaknyamanan dan nyeri, terutama pada awal pemasangan kawat gigi atau setelah penyesuaian rutin. Ketika gigi mulai bergerak, tekanan yang diberikan oleh aligner atau kawat gigi dapat menyebabkan nyeri atau ketidaknyamanan di rahang dan gigi. Rasa sakit ini biasanya sementara dan dapat diatasi dengan obat pereda nyeri yang tersedia secara gratis.

Alat ortodonti seperti bracket, kawat, dan alat lainnya dapat menyebabkan luka dan iritasi pada jaringan lunak di dalam mulut seperti gusi, pipi bagian dalam, dan bibir. Bagian yang tajam atau kawat yang mencuat dapat menggesek jaringan lunak, menyebabkan rasa tidak nyaman dan luka, tetapi menggunakan lilin ortodonti dapat membantu mengurangi iritasi.

Jika akar gigi menjadi lebih pendek selama perawatan ortodonti, itu disebut resorpsi akar gigi. Ini adalah kondisi yang jarang, tetapi dapat terjadi karena tekanan yang diberikan pada gigi untuk menyesuaikannya dengan posisi baru. Dalam kasus yang parah, ini dapat mengganggu stabilitas gigi dan memerlukan perawatan tambahan. Ortodontis akan memantau perkembangan ini melalui pemeriksaan radiografi teratur.

Karies gigi adalah awal dari gigi berlubang karena lapisan luar gigi atau email rusak oleh asam dari bakteri di mulut. Bakteri ini memakan sisa makanan di mulut dan menghasilkan asam sebagai produk sampingan. Asam ini dapat merusak lapisan email gigi secara bertahap, menyebabkan lubang kecil yang disebut karies. 

Salah satunya ditunjukkan oleh akumulasi plak, dan yang kedua dapat dilihat secara langsung pada gingiva sebagai akibat dari tekanan berlebihan yang dihasilkan dari tekanan yang salah atau tekanan berlebihan pada jaringan pendukung dan gigi. Bakteri plak yang menyebabkan penyakit periodontal biasanya terkumpul di sekitar gingiva atau tertahan di alat ortodonsi yang cekat. Ini membuat pasien sulit membersihkannya dan memungkinkan bakteri plak untuk berkembang biak jika kebersihan diabaikan. Awal gingivitis didukung oleh akumulasi bakteri di sepanjang gingival.

 

Efek samping dapat membantu pasien mempersiapkan diri dan mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan. Untuk memaksimalkan hasil perawatan dan mengurangi efek samping, penting untuk selalu berbicara dengan ortodontis jika mengalami masalah atau gejala apa pun selama perawatan.

Baca juga: Panduan lengkap implan gigi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *