Orang dewasa mempunyai 32 gigi tetap, sedangkan anak-anak mempunyai 20 gigi susu . Meskipun jarang, gigi tambahan dapat tumbuh di dalam mulut suatu kondisi yang dikenal sebagai hyperdontia; gigi tambahan itu sendiri disebut gigi supernumerary.
Gigi ini, yang terjadi pada 0,15 hingga 4 persen populasi, dapat muncul pada siapa saja, namun lebih sering dikaitkan dengan orang yang mengidap sindrom Gardner (kelainan genetik langka), sindrom Down, atau pada mereka yang terlahir dengan bibir sumbing . Gigi supernumerary muncul dua kali lebih sering pada pria dewasa dibandingkan pada wanita dewasa.
Baca juga : Bahaya rokok bagi gigi dan mulut
Jenis
Gigi supernumerary dapat muncul dimana saja di dalam mulut dan paling sering ditemukan di antara gigi permanen. Penyakit ini dapat terjadi di antara gigi susu, namun cenderung lebih sulit diidentifikasi karena gigi tersebut sering tumbuh secara normal, berbentuk seperti gigi lainnya, dan berada pada posisi yang benar. Pemeriksaan klinis oleh dokter gigi atau rontgen biasanya mengarah pada diagnosis.
Gigi supernumerary biasanya muncul sebagai satu gigi, namun terkadang terdapat beberapa gigi, muncul secara terpisah atau berkelompok. Dalam kasus yang jarang terjadi, dapat terdapat sebanyak 30 gigi supernumerary.
Ada beberapa jenis gigi supernumerary. Mereka termasuk:
- Kerucut: adalah jenis yang paling umum dan terjadi pada gigi permanen. Mereka memiliki akar yang normal dan muncul di dekat gigi seri tengah, sehingga berpotensi menggantikannya.
- Tuberkulasi: berbentuk tong dan berdampak pada gusi. Mereka memiliki akar yang tidak normal dan jarang meletus. Letaknya di langit-langit mulut dekat gigi seri tengah dan dapat menunda erupsi gigi tersebut.
- Tambahan: adalah jenis yang paling umum ditemukan pada gigi susu, biasanya muncul di dekat gigi seri lateral. Biasanya mereka meletus.
- Molariform: Ini memiliki akar yang lengkap dan menyerupai bentuk gigi premolar. Mereka cenderung muncul di sebelah gigi geraham .
Penyebab dan Faktor Risiko
Penyebab gigi supernumerary masih belum diketahui secara pasti, meskipun faktor-faktor yang mungkin menyebabkan munculnya gigi supernumerary antara lain adalah genetika, aktivitas lamina gigi yang berlebihan (sel yang mengawali perkembangan gigi), proses penyakit, dan atavisme (munculnya kembali suatu sifat yang tidak lagi umum karena evolusi). . Faktor lingkungan yang mungkin menyebabkan hiperdontia belum diketahui.
Kondisi yang berhubungan dengan gigi supernumerary meliputi:
- Bibir sumbing dan langit-langit mulut: 22 persen pasien dengan bibir sumbing dan/atau langit-langit mulut mengalami gigi supernumerary.
- Displasia kleidokranial: ini mempengaruhi perkembangan tulang dan gigi. Risiko tumbuhnya gigi supernumerary pada pasien dengan displasia kleidokranial adalah 22 persen pada area gigi seri rahang atas dan 5 persen pada area geraham.
- Sindrom Down : Ini adalah kelainan genetik yang juga dikenal sebagai trisomi 21.
- Sindrom Ehler-Danlos : Ini adalah serangkaian kelainan jaringan ikat yang diturunkan.
- Sindrom Gardner: genetik ini ditandai dengan terbentuknya polip kolorektal dan meningkatkan risiko kanker kolorektal.
Itulah sobat mengenai pembahasan kelainan gigi yang bernama supernumerary. Jika sobat mengalami hal demikian, maka jangan ragu untuk berkonsultasi kepada kami kaladenta studio. Kami akan senantiasa memberikan sobat saran dan juga tindakan perawatanyang terbaik bagi gigi sobat.